Senin, 21 Jul 2025
Home
Search
Menu
Share
More
27 Mei 2025 21:59 - 2 menit reading

Aturan Takbir Muqayyad pada Hari Raya Idul Adhha

Pertanyaan:

أحسن الله إليكم
Izin bertanya, Ustadz.
Bagaimana tuntunan takbir muqayyad pada hari-hari Iduladha setelah shalat fardhu?
Terutama jika kita berperan sebagai imam di masjid yang jamaahnya berasal dari kalangan masyarakat umum.

Jawaban:

أحسن الله إليكم وبارك فيكم

Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq dan keberkahan bagi antum.

Pertanyaan ini sangat penting karena menyangkut pelaksanaan sunnah muqayyadah (ibadah yang terikat waktu dan kondisi) yang disyariatkan secara berjamaah dan perlu bimbingan yang baik kepada masyarakat.

📖 Pengertian Takbir Muqayyad

Takbir muqayyad adalah takbir yang dilafalkan setelah salat fardhu, terikat dengan waktu tertentu, yaitu dari:

  • Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) bagi selain jamaah haji,
  • Hingga salat Ashar hari ke-13 Dzulhijjah (akhir hari tasyrik).

Dalilnya berasal dari perbuatan sahabat dan ijma’ ulama, bukan dari nash hadis marfu’ secara eksplisit, tetapi dipraktikkan secara turun-temurun di kalangan ulama mazhab Syafi’i.

🕌 Tuntunan Takbir Muqayyad Menurut Mazhab Syafi’i

🕰️ Waktu Takbir Muqayyad

Menurut mazhab Syafi’i:

  • Takbir dimulai setelah salat Subuh pada 9 Dzulhijjah (bagi yang tidak wukuf di Arafah).
  • Berakhir setelah salat Ashar pada 13 Dzulhijjah, total 5 hari (21 kali salat fardhu).

Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan dalam al-Majmu’ bahwa bertakbir disunnahkan setelah setiap salat fardhu dari Subuh hari Arafah hingga Ashar hari terakhir dari hari-hari tasyrik.”

🧎‍♂️ Bagaimana Cara Melakukannya?

  1. Dilakukan setelah salam dan sebelum zikir ba‘da salat.
  2. Dilafalkan dengan suara keras oleh imam dan makmum (pria), namun tidak mengganggu kekhusyukan.
  3. Bagi wanita, dilafalkan pelan sesuai adab syar‘i.

📣 Sebagai Imam di Masjid: Praktik Terbaik

Jika antum menjadi imam di tengah masyarakat umum:

  • Langsung bertakbir setelah salam, sebagaimana kebiasaan masyarakat Indonesia.
  • Ajarkan dengan contoh dan kelembutan. Ucapkan takbir dengan suara yang tenang dan jelas, bukan berteriak-teriak.
  • Jika ada yang tidak ikut bertakbir, tidak boleh dicela, karena sifatnya sunnah muakkadah, bukan wajib.

📝 Contoh lafaz takbir (diperbolehkan versi manapun yang ma’tsur atau masyhur):

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله، والله أكبر، الله أكبر، ولله الحمد

📌 Ringkasan Praktis (FAQ Style):

PertanyaanJawaban
Kapan mulai takbir muqayyad?Setelah salat Subuh 9 Dzulhijjah
Kapan berakhir?Setelah Ashar 13 Dzulhijjah
Siapa yang bertakbir?Semua Muslim yang tidak wukuf, pria dan wanita
Kapan dibaca?Sebelum zikir ba’da salat fardhu
Apakah wajib?Tidak, sunnah muakkadah menurut Syafi’iyah
Boleh dengan pengeras suara?Boleh, jika tidak mengganggu

[Sumber: WA Grup MILC – Manarul Ilmi Learning Circle]

Baca juga artikel: Seputar Ta’yin (Penentuan) dan Nazar Hewan Qurban.